Pembangunan fasilitas kesehatan yang memadai di daerah terpencil merupakan salah satu langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Salah satu contoh nyata upaya pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan diselenggarakannya rapat usulan kajian pembangunan Gedung Puskesmas Pembantu (Pustu) Pulau Pari yang berlangsung di Gedung Mitra Praja, Jakarta, pada Rabu (12/02/2025). Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Kepulauan Seribu, Endro Mukti Wibowo, serta sejumlah SKPD/UKPD yang memiliki peran dalam pembangunan dan perencanaan di wilayah tersebut.
Pulau Pari dan Tantangan Layanan Kesehatan
Pulau Pari, sebuah pulau kecil yang terletak di Kabupaten Kepulauan Seribu, adalah salah satu destinasi wisata yang populer bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam. Namun, meski menjadi tujuan wisata, pulau ini juga menghadapi tantangan besar dalam hal pelayanan kesehatan. Salah satu masalah utama yang selama ini dihadapi oleh masyarakat Pulau Pari adalah kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai, terutama sebuah gedung puskesmas yang permanen. Saat ini, Pustu Pulau Pari hanya beroperasi dengan fasilitas yang terbatas dan belum memiliki gedung sendiri, meskipun tetap memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat setempat.
Dalam situasi seperti ini, peran pemerintah daerah sangat penting untuk memastikan bahwa pelayanan kesehatan di Pulau Pari dapat terus berjalan dengan baik dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, rapat yang diselenggarakan pada 12 Februari 2025 ini memiliki tujuan yang sangat strategis, yakni untuk merencanakan pembangunan gedung Pustu Pulau Pari yang lebih permanen dan dapat memenuhi standar fasilitas kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Rapat Usulan Kajian Pembangunan Gedung Pustu Pulau Pari
Rapat yang dipimpin oleh Endro Mukti Wibowo, Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Kepulauan Seribu, bertujuan untuk membahas lebih lanjut mengenai rencana pembangunan Gedung Pustu di Pulau Pari. Dalam rapat ini, sejumlah pihak terkait turut hadir untuk memberikan masukan dan berdiskusi mengenai berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pembangunan gedung tersebut.
Pustu Pulau Pari selama ini memang sudah beroperasi dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, meskipun gedungnya masih berupa bangunan sementara yang tidak mampu menampung semua kebutuhan layanan kesehatan yang ada. Rencana pembangunan gedung ini, yang akan dibangun di area Bukit Matahari dan Dermaga Pulau Pari, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang semakin meningkat di kawasan tersebut. Pustu yang baru ini diharapkan bisa memberikan fasilitas yang lebih baik, termasuk ruang pemeriksaan, ruang obat, ruang tindakan medis, serta fasilitas pendukung lainnya yang akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi warga Pulau Pari.
baca : Musrenbang Kepulauan Seribu Selatan: 47 Usulan 2025
Pentingnya Koordinasi dan Kolaborasi dalam Pembangunan
Salah satu hal yang ditekankan dalam rapat ini adalah pentingnya koordinasi antara berbagai pihak terkait dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan Gedung Pustu Pulau Pari. Endro Mukti Wibowo menyebutkan bahwa koordinasi dengan semua pihak, termasuk dengan pemilik lahan yang akan digunakan untuk pembangunan gedung, sangatlah penting untuk memastikan bahwa proyek ini berjalan lancar dan sesuai dengan perencanaan.
Lahan yang digunakan untuk pembangunan gedung ini diketahui merupakan milik UPPD (Unit Pengelola Pelabuhan dan Dermaga), sehingga pihak UPPD juga diharapkan dapat memberikan dukungan dalam proses pembangunan. Tanpa adanya koordinasi yang baik antara pihak pemerintah daerah, UPPD, serta masyarakat setempat, proses pembangunan gedung Pustu Pulau Pari bisa terhambat. Oleh karena itu, rapat ini juga menjadi momentum untuk memastikan bahwa semua pihak dapat berkolaborasi dengan baik demi tercapainya tujuan bersama, yakni pembangunan fasilitas kesehatan yang dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Pulau Pari.
Langkah-Langkah yang Diperlukan untuk Mewujudkan Pembangunan Gedung Pustu
Rencana pembangunan Gedung Pustu Pulau Pari tidak hanya sebatas ide, namun juga sudah melibatkan serangkaian kajian yang matang untuk memastikan kelancaran proses pembangunan. Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mewujudkan pembangunan ini antara lain adalah:
-
Perencanaan dan Studi Kelayakan Sebelum pembangunan dimulai, perlu dilakukan studi kelayakan yang mencakup berbagai aspek, seperti analisis kebutuhan fasilitas kesehatan, potensi aksesibilitas, serta dampak lingkungan dari pembangunan gedung Pustu. Hal ini bertujuan agar pembangunan gedung tersebut tidak hanya efisien dari sisi biaya, tetapi juga sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
-
Pengadaan Tanah dan Lahan Seperti yang telah disebutkan, lahan yang akan digunakan untuk pembangunan gedung Pustu Pulau Pari merupakan milik UPPD. Oleh karena itu, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan negosiasi dengan pemilik lahan untuk memperoleh izin penggunaan tanah. Hal ini juga melibatkan pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam pengelolaan lahan tersebut, agar tidak ada masalah yang muncul di kemudian hari.
-
Desain Arsitektur dan Infrastruktur Setelah lahan tersedia, tahap berikutnya adalah merancang desain gedung yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan. Desain ini harus memperhatikan kenyamanan pasien, efisiensi penggunaan ruang, serta memadai untuk semua fasilitas medis yang diperlukan. Infrastruktur yang memadai, seperti sistem air bersih, listrik, dan ventilasi udara, juga harus diperhatikan untuk memastikan kualitas layanan kesehatan yang optimal.
-
Pembiayaan dan Anggaran Tentu saja, pembiayaan menjadi aspek yang sangat krusial dalam setiap proyek pembangunan. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu perlu memastikan adanya anggaran yang cukup untuk mendanai seluruh proses pembangunan, mulai dari perencanaan hingga penyelesaian proyek. Hal ini bisa melibatkan dana dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) maupun sumber dana lain yang relevan.
-
Pelaksanaan Konstruksi Setelah seluruh perencanaan selesai, tahap berikutnya adalah pelaksanaan konstruksi. Proses ini harus dilakukan oleh kontraktor yang berkompeten dan memiliki pengalaman dalam membangun fasilitas publik, terutama yang berhubungan dengan sektor kesehatan. Selama pelaksanaan konstruksi, perlu dilakukan pengawasan yang ketat agar hasil yang diperoleh sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
-
Pengadaan Peralatan dan Sumber Daya Manusia Selain membangun gedung fisik, pembangunan Pustu Pulau Pari juga memerlukan pengadaan peralatan medis dan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Pengadaan peralatan medis yang memadai sangat penting untuk mendukung kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan, sementara ketersediaan tenaga medis yang terlatih dan profesional menjadi kunci keberhasilan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
baca : Pembinaan PO Baznas Bazis: Meningkatkan ZIS di Seribu
Dampak Positif bagi Masyarakat Pulau Pari
Pembangunan Gedung Pustu Pulau Pari akan memberikan dampak yang sangat positif bagi masyarakat setempat. Dengan adanya fasilitas kesehatan yang lebih baik, masyarakat Pulau Pari tidak perlu lagi bepergian jauh ke pulau lain untuk mendapatkan perawatan medis. Hal ini tentunya akan mengurangi beban masyarakat yang selama ini harus menghadapi keterbatasan akses kesehatan.
Selain itu, pembangunan Pustu ini juga akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Dengan adanya gedung yang lebih permanen dan memadai, petugas kesehatan akan lebih nyaman dalam memberikan layanan, dan masyarakat pun akan merasa lebih puas dengan fasilitas yang disediakan. Pustu yang lebih lengkap dengan fasilitas medis yang memadai akan memungkinkan penanganan penyakit dan masalah kesehatan lainnya secara lebih cepat dan efektif.
Menyambut Pembangunan Pustu Pulau Pari
Tentu saja, pembangunan Gedung Pustu Pulau Pari bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Banyak pihak yang terlibat dan berbagai tantangan yang harus dihadapi. Namun, dengan koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, UPPD, dan masyarakat setempat, pembangunan gedung ini diharapkan dapat terwujud dengan sukses.
Semua pihak berharap bahwa dengan adanya Gedung Pustu yang baru, pelayanan kesehatan di Pulau Pari dapat lebih maksimal dan masyarakat setempat bisa mendapatkan akses kesehatan yang lebih baik. Sebagai bagian dari Kabupaten Kepulauan Seribu, Pulau Pari berhak mendapatkan fasilitas kesehatan yang layak untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warganya.
Rapat usulan kajian pembangunan Gedung Pustu Pulau Pari yang diselenggarakan oleh Kabupaten Kepulauan Seribu pada 12 Februari 2025 merupakan langkah awal yang sangat penting untuk mewujudkan fasilitas kesehatan yang lebih baik di Pulau Pari. Melalui koordinasi yang baik antara berbagai pihak, serta perencanaan yang matang, pembangunan gedung Pustu ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat setempat. Pembangunan ini juga menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam hal pelayanan kesehatan.